LUBUKLINGGAU – Proyek pembangunan di SMP Negeri 13 Kota Lubuklinggau yang roboh menjadi sorotan publik. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Lubuklinggau, Anton Sulistio, menyatakan bahwa insiden tersebut tidak menjadi masalah serius.
“Bangunan yang roboh sudah dibongkar dan dipasang baru. Tidak ada masalah, roboh, lalu dipasang baru,” kata Anton pada Senin (21/10/2024).
Anton mengakui bahwa insiden tersebut terjadi akibat kelalaian pekerja. Namun, ia menegaskan bahwa pengawasan tetap dilakukan oleh pihak dinas.
“Konsultan pengawas ada, tapi memang tidak mengawasi setiap hari,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi 2 menit 6 detik yang menunjukkan bangunan di SMP Negeri 13 Kota Lubuklinggau roboh. Video tersebut memperlihatkan dinding bata dan tiang yang berserakan, dengan dugaan bahwa tiang bangunan hanya menggunakan bata tanpa campuran batu koral yang seharusnya digunakan dalam pengecoran.
Wanita dalam video tersebut mengatakan, kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti mengenai bangunan roboh tersebut.
“Mohon ditindaklanjuti pemborong, didalam coran ini diberi batu bata bukan dari batu koral. Dan adukan semennya pakai tangan saja bisa saya lepaskan. Wajar-wajar saja kalau misalnya roboh,” ungkapnya.
“Tiang satu lagi, kami khawatir juga isinya bukan coran namun batu bata juga. Bisa dilihat corannya, isinya batu bata. Bagaimana keselamatan kami warga sekolah,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan bahwasanya bangunan tersebut, Bagunan untuk ruangan Laboratorium Komputer di SMP Negeri 13 Kota Lubuklinggau. Pembangunan tersebut menggunakan APBD kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp.284.885.000. (Hen)