PALEMBANG – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Jaringan Anti Korupsi (Jakor) menggelar aksi demonstrasi di depan PT OKI Pulp and Paper perwakilan Palembang, terkait adanya Dugaan Pelanggaran yang dilakukan oleh PT OKI Pulp and Paper di dusun Sungai Baung kecamatan Air Sugihan kabupaten OKI.
Dewan pimpinan Jakor Fadrianto mengatakan, aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi serupa yang sebelumnya digelar di depan kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), demo di depan kantor DPRD dan di depan kantor Bupati OKI.
Dirinya menyoroti berbagai permasalahan di PT OKI Pulp, mulai dari aspek ketenagakerjaan, lingkungan, distribusi, transportasi, hingga perpajakan.
“Banyak TKA di PT OKI Pulp yang tidak memiliki dokumen lengkap namun diberikan keistimewaan dalam mengelola perusahaan. Pekerja lokal dieksploitasi, sementara TKA tanpa dokumen yang jelas diberikan keistimewaan,” ungkap Fadrianto, rabu (4/9/2024).
Selain itu, Fadrianto mengungkapkan pihaknya menemukan indikasi tindak pidana pencemaran lingkungan dan pemanfaatan lahan konservasi tanpa izin.
Penggunaan kendaraan operasional yang tidak dilengkapi dokumen resmi juga merugikan negara dari sisi penerimaan pajak.
“Investigasi kami menunjukkan berbagai indikasi tindak pidana yang dilakukan OKI Pulp yang merugikan masyarakat, lingkungan hidup, dan keuangan negara,” tuturnya.
Dalam pernyataan sikapnya, Fadrianto mendesak Tutup PT OKI Pulp and Paper dan meminta bertanggungjawab atas Dugaan kerusakan lingkungan di wilayah Air Sugihan sehingga menyebabkan dugaan terganggunya habitat hewan.
“Kami meminta pihak perusahaan untuk menjelaskan persoalan di OKI Pulp and Paper, serta pihak OKI Pulp and Paper segera meminta maaf ke publik atas dugaan yang terjadi,” tegas Fadrianto. (Hen)